Video Kunjungan Redaksi ke Flexypack :

Selama ini, kemasan plastik atau istilah umumnya, kemasan fleksibel selalu dicetak menggunakan mesin cetak konvensional dengan teknik sablon, sayangnya teknologi sablon sulit mendapatkan kualitas cetak yang kaya akan desain, warna dan separasi. Belum lagi, prosesnya memakan waktu lama. Sedangkan, cetak rotogravure atau flexografi hanya cocok untuk kebutuhan cetak dengan  volume besar yang menuntut kecepatan penyelesaian. Bila dipaksakan akan memakan biaya yang besar, baik dalam proses pembuatan pelat, silinder dan substrat saat proses setting warna dan register (pencocokan separasi warna) cetakan.

Nah, kini telah hadir  solusi yang cocok bagi para pemilik brand dan UMKM  dalam membantu memaksimalkan daya jual produk dengan cepat melalui kemasan yang efektif memberikan proteksi, higienis, bisa dipesan secara minimum (dengan order terendah 500 pcs), customized, ramah lingkungan, dan didukung dengan desain yang inovatif dan variable. Solusi yang diberikan oleh Flexypack (PT. Solusi Kemasan Digital) melalui teknologi mesin cetak digital fleksibel dari HP Indigo 20000.

Berkenaan dengan hal tersebut, di pertengahan bulan Maret 2020 lalu, Redaksi mengunjungi dan mewawancarai para pemilik Flexypack (PT. Solusi Kemasan Digital) percetakan digital kemasan fleksibel pertama di Indonesia. Redaksi juga melakukan pengambilan video untuk vlog youtube, yang bisa anda saksikan langsung di Print Graphic Channel.

Founder dari Flexypack adalah Michael Jusanti dan Denny Winoto. Seperti yang diungkapkan oleh Michael Jusanti (co-founder) yang sudah lama berkecimpung di dunia kemasan, ide ini berawal dari pertemanannya dengan Denny Winoto (co-founder) salah seorang pemain di dunia start-up business.

Michael Jusanti (kiri) dan Denny Winoto (kanan)

Berikut ini petikan hasil wawancara redaksi dengan para pemilik Flexypack :

Bisa diceritakan sedikit latar belakang berdirinya Flexypack ?

Michael Jusanti : “Awalnya, saya di keluarga memang sudah membidangi usaha di bidang kemasan fleksibel selama bertahun-tahun. Dengan perkembangan jaman, dan saya sempat melihat-lihat perusahaan kemasan di Amerika Serikat yang mirip usaha kami di keluarga, tetapi perusahaan yang kami kunjungi tersebut sudah mengembangkan cetak kemasan digital, ini memunculkan ide saya  untuk ekspansi bisnis ke cetak kemasan digital. Karena ini adalah teknologi digital, maka saya perlu orang yang dapat mengubah konsep gaya dari teknologi lama, ke arah digital online marketing.

Denny Winoto : “Saya sudah kenal cukup lama dengan Pak Michael. Tapi, tahun 2019 lalu, kami sempat diskusi lebih intens dalam rangka mengembangkan usaha kemasan digital ini. Apalagi telah banyak bermunculan digital start-up business yang ada di Indonesia, saya tahu, karena sebelumnya saya lama berkecimpung di dunia start-up. Dalam bisnis perdagangan online, kami menemukan banyak produk yang dihasilkan UMKM menggunakan kemasan yang agak kurang bagus (kurang menjual), sehingga kami mencoba memfasilitasi pengadaan kemasan yang lebih menarik dan luxurious dan ini juga sebagai opportunity bisnis baru bagi kami.”

Apa alasan Flexypack memilih HP Indigo 20000 sebagai mesin utama produksinya ?

Michael Jusanti : “Kami sebenarnya sudah melakukan riset kemana-mana. Kami sudah melihat berbagai merk mesin. Kami sudah pergi ke Amerika, Italy untuk melihat-lihat mesin. Memang setelah dibanding-bandingkan, HP indigo menurut saya yang terbaik.” @