Dunia internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari, baik digunakan untuk informasi, bersosialisasi di jejaring social bahkan berbelanja secara online.

Seperti yang kita lihat di berbagai media informasi, tampak ada peningkatan yang signifikan terhadap jumlah pengguna internet di Indonesia yang mencapai lebih dari 60 juta orang pada akhir tahun 2012, dan Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 175,4 juta dengan penetrasi mencapai 64 persen. Itu artinya, dari total 272,1 juta populasi di Indonesia, sebesar 64 persennya telah terkoneksi internet (kompas.com), hal ini tentu saja jauh berbeda apabila dibandingkan dengan tahun 2000 pada saat pengguna internet masih berjumlah 2 juta orang (sumber: internetworldstats.com).

Di era yang serba instan ini, idealnya, semua bisnis baik besar maupun kecil mempunyai website. Dan saya yakin banyak bisnis bersedia mengalokasikan dana untuk membuat website guna memaksimalkan bisnis, karena mereka memahami keuntungan yang akan didapat jika mereka mempunyai sebuah website untuk bisnis mereka.

Jika diamati, biaya pengadaan sebuah website relatif efisien dibandingkan dengan biaya untuk promosi melalui media massa seperti majalah, Yellow Pages, atau melalui jasa advertising. Dengan mempunyai website, anda seperti memiliki cabang usaha yang buka 24 jam, terbuka untuk dunia, dan selalu siap memberikan informasi perusahaan. Entah dalam bentuk video, katalog online ataupun PDF.Jika kita memperhatikan perusahaan besar, hampir semua dari mereka berusaha menggunakan website semaksimal mungkin. Banyak biaya yang dapat diminimalisir dengan penggunaan system online, seperti contohnya penghematan biaya untuk mencetak tagihan dengan system eBilling, yang mana sekaligus memberikan kesan positif untuk kegiatan CSR bagi perusahaan tersebut.

Fungsi atau fitur website sangatlah bervariasi, mulai dari media infomasi dengan email dan informasi tentang usaha dan jasa, kemudian eCommerce, eCRM, eBackoffice dan masih banyak fungsi lain yang dapat meraksasakan bisnis anda. Website tidak harus mempunyai standar seperti “Amazon”, contoh: jika suatu usaha tidak dapat memberikan layanan pengiriman satu malam sampai, maka jangan pernah menawarkan hal tersebut. Karena untuk mempunyai fitur atau fungsi tersebut, bisnis tersebut harus siap secara online dan offline, nah, sisi offline ini yang lebih sering membutuhkan investasi finansial lebih dari sekedar icon yang terpampang di website. Intinya, kita boleh mengacu pada keberhasilan perusahaan besar dalam dunia internet, tetapi kita tetap harus menyesuaikan dengan bisnis kita yang sedang kita jalankan.

Maka dari itu sebaiknya website adalah refleksi dari usaha offline, sehingga bisnis tersebut tidak perlu mengivestasikan biaya tambahan yang besar untuk suatu fungsi atau layanan yang mereka miliki saat ini. Kecuali perubahan itu memang perlu dan telah direncanakan secara matang.

Fungsi website sangat beragam, jumlah website yang dapat memberikan layanan “membeli langsung secara online dengan menggunakan kartu kredit” jauh lebih sedikit daripada “website dengan informasi usaha” seperti halnya salon kecantikan, photographer ataupun dealer otomotif. Apapun langkah anda untuk terjun mendirikan website, sesuaikan dengan kebutuhan dan sifat dasar perusahaan Anda, kemudian gunakan layanan professional untuk mencapai hasil yang maksimal.

Mempunyai website untuk bisnis anda adalah salah satu langkah strategis, dan kehadiran website tidak akan menggantikan bisnis offline, melainkan menjadi suatu fitur tambahan yang mana standar fungsi website tersebut akan meningkat dari hari ke hari. Dan bisnis di dunia maya ini pasti akan berkembang dan tidak dapat dihindari, semakin cepat bisnis anda hadir di dunia ini maka semakin cepat Anda akan merasakan keuntungannya.