Resesi ekonomi di Eropa dan Amerika telah berperan mempercepat pertumbuhan digital printing. Konsumen melakukan order cetak short-run dengan pola print ondemand untuk efisiensi biaya dan waktu. Pabrikan mesin tentu menangkap peluang ini. Para produsen mesin yang sejak awal bermain di sektor digital press, seperti HewlettPackard, Fuji Xerox, Konica Minolta, Canon, Ricoh, Kodak juga Develop, pastinya menjadi para pemimpin pasar di sektor digital printing di Indonesia saat ini. Selain, tentunya di sektor digital printing large format (plotter) yang lebih semarak lagi dengan kehadiran mesin-mesin buatan China dan Taiwan.

baca artikel: Cetak Personalisasi Adalah Kekuatan Digital Printing –jilid 1-

Di Eropa maupun negara-negara barat, efisiensi waktu dan biaya adalah segalanya. Inovator mesin menangkap peluang baru ini dengan menambahkan berbagai macam fitur tambahan, melakukan pendekatan secara personal. Ya, Personalized . Cetak Personalized mengambil bagian spesifik dari cetak massal dan memberikan data yang berbeda kepada setiap personal untuk masingmasing penerima. Personalisasi bisa sesederhana pencantuman nama atau serumit penggunaan gambar/desain dan data historis yang ditargetkan untuk kepentingan khusus dari setiap individu. Cetak Personalisasi telah terbukti menjadi alat komunikasi/ pemasaran yang efektif dalam menarik perhatian khalayak. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cetak personalisasi memberikan kontribusi untuk peningkatan respon, pendapatan, dan peningkatan bisnis; serta, mengurangi biaya.

Selama beberapa tahun terakhir bisnis percetakan dengan menggunakan jasa marketing online telah mengambil sebagian dari pasar untuk barangbarang standar cetak komersial seperti kartu nama, kop surat, atau faktur. Pekerjaan-pekerjaan dengan volume besar yang ditangani berbagai perusahaan setiap harinya dimanfaatkan secara optimal dengan menggunakan perantara marketing online. Semakin populernya internet membuka peluang bagi printer komersial untuk berkomunikasi dengan mitra dan pelanggan. Personalisasi meningkatkan kedekatan antara produk dengan konsumen, penyedia layanan dengan enduser. Penerapan cetak personalisasi misalnya pada surat-surat pribadi dapat dicetak dengan nama dan alamat yang berbeda pada setiap huruf. Variabel data cetak yang digunakan terutama untuk pemasaran langsung atau Point of Sales, cetak rekening tagihan, polis asuransi, hingga cover majalah yang salah satunya dilakukan oleh majalah ini. End-user memungkinkan untuk meng-upload konten-konten unik pilihan mereka sendiri untuk keperluan kebutuhan cetakannya. Hal ini sering disebut juga pencetakan Ad Hoc.

Ketika mesin digital digunakan untuk hasil output akhir, template biasanya diubah menjadi file PDF yang berfungsi seperti ‘master plate’ untuk mesin digital. Aplikasi yang kini mulai dirambah oleh pangsa digital printing adalah pencetakan buku. Digital printing memungkinkan penerbit untuk mengubah-ubah model atau desain, bagaimana mereka bisa mencetak sesuai kebutuhan (print on-demand). Cara ini mulai banyak dilakukan percetakan di Amerika dan Eropa. Seiring munculnya e-book, dimana pembaca mendapat dua pilihan. Membaca melalui media tablet atau tetap dengan cara lama, membaca dengan buku yang dicetak di bahan kertas. Misalnya, penerbit mencetak 300 pcs dulu, kemudian bila stok habis, segera cetak lagi. Sedangkan model lama, konvensional offset, metodenya lebih kepada “mencetak stok (persediaan)”. Cetak offset memaksakan kita untuk mencetak buku dengan oplah minimal 2500 eksemplar.

Laku atau tidak, kita belum tahu. Karena kalau kurang dari itu biaya mencetak dengan offset menjadi lebih besar. Sehingga dalam hal ini, penerbit harus memutuskan berapa oplah yang akan dicetak dengan konsekuensi kerugian bila ternyata tidak begitu laku terjual. Buku yang tidak terjual dikembalikan ke penerbit untuk dimusnahkan dan kertasnya didaur ulang. Kekurangan digital printing adalah biaya per buku untuk pencetakan digital lebih tinggi. Personalisasi Menciptakan ‘Emotion’ ! ‘Emotion’ dalam hal ini tentu bukan emosi kesal atau marah. ‘Emotion’ disini sebagai ungkapan rasa yang tidak akan lepas kaitannya dengan take and give yang bisa diberikan digital printing. Inovasi dari cetak Digital printing dalam hal ini, yaitu Photobook, sifatnya sangat personal. Kumpulan foto didesain, dicetak, lalu di-binding dalam sebuah album, dan menjadi kenangan sepanjang masa. Hanya satu album pernikahan untuk sang pemesan yang baru saja menikah, misalnya. Eksklusivitas dan nilai-nilai Emotional attachment adalah bagian dari Take and give yang bisa dilakukan digital printing. Bagaimana menggali kebutuhan mendasar dari order cetak itu sendiri. Selain perihal kecepatan cetak, nilai-nilai tambah yang dapat dimasukkan dalam unsur digital mungkin yang sulit ditemukan dalam order-order cetak konvensional. Order cetak konvensional adalah bicara berapa ribu lembar atau berapa ribu eksemplar yang akan dicetak. Bila mencetak sebuah album foto pernikahan, yang nota bene hanya satu album, konvensional printing sangat tidak efisien. Metode ini merupakan salah satu kelebihan yang selalu ditawarkan kepada para pemain percetakan, baik yang baru memulai, maupun pemain lama yang sudah berkutat puluhan tahun di dunia cetak offset. Metode cetak personalisasi menjadi kekuatan Digital Printing.