Perjalanan Multi Grafika, Percetakan Terbesar di Tasikmalaya
Perjalanan seseorang kadang tidak pernah bisa kita duga, tetapi kerja keras dibarengi kerja cerdas selalu membuahkan hasil yang maksimal. Ini dialami Yosua Chandra Nugroho. Pria berusia 31 tahun, kelahiran Lampung, tahun 1988. Dari memulai karir menjadi kuli panggul di gudang kertas, kini menjadi pengusaha percetakan digital paling lengkap di Tasikmalaya, dengan nama Multi Grafika.
Yosua adalah anak seorang petani dari Lampung utara yang hidupnya jauh dari berkecukupan. Dari kecil, Ia membantu orang tua ke sawah.
Beranjak remaja, di tahun 2003, Yosua mencoba peruntungan dengan merantau ke kota Tasikmalaya, dan melanjutkan sekolah SMA disana. Hanya bermodalkan tekad, tanpa dukungan biaya orang tua, karena kondisi ekonomi keluarga tidak mencukupi. Sambil sekolah, ia bekerja sambilan menjadi office boy di sebuah sekolah yayasan sampai lulus sekolah tahun 2006. Inginnya melanjutkan kuliah, tetapi tidak ada biaya.
Akhirnya, Ia memutuskan untuk bekerja di sebuah toko kertas dan percetakan, dipekerjakan sebagai kuli panggul di bagian gudang. Karena tidak mampu bayar kost, Ia tinggal di gudang kertas tersebut bersama karyawan lain. Enam bulan kemudian, karena ada kekurangan tenaga kerja di bagian percetakan, Ia pun diangkat sebagai operator digital printing. Disinilah perubahan hidup dimulai.
Ketekunannya membuat Ia berhasil mempelajari banyak aspek di industri percetakan. Dari mulai menjalankan mesin hingga mempelajari manajemen percetakan. Dari situ, Ia mulai berpikir bahwa Ia bisa dan pasti mampu membuka usaha sendiri.
Karena kerajinannya pula, di tahun 2007, Ia ditugaskan oleh Boss-nya untuk mengurus cabang baru di BSD Serpong, Tangerang. Makin luaslah ilmu dan pengalamannya di bidang percetakan. Berbagai peluang semakin terbuka lebar. Menjadi store manager, membuatnya bisa kenal dengan para vendor dunia printing, yang selalu memberikan motivasi untuk membuka usaha sendiri.
Akhirnya, di tahun 2010, Yosua mengundurkan diri dan kembali lagi ke Tasikmalaya. Ia mencoba mencari order sendiri sambil menabung keras dan belajar mengelola keuangan.
Sampai tahun 2012, dengan modal pas-pasan, Yosua mulai buka percetakan sendiri dengan menyewa toko berukuran 4,5 x 10 meter di Jalan Cieunteung 43 tasikmalaya.
Hasil tabungannya, akhirnya mencukupi untuk DP pembelian mesin cetak outdoor. Ia pun membeli Infinity dengan printhead Seiko, dengan cara mencicil, Yosua mulai menjalankan usaha ini dibantu 2 orang teman sekampung sebagai designer dan finishing. Untuk meminimalisir pengeluaran, Yosua pun merangkap sebagai operator mesin.
“Banyak sekali masalah di awal menjalankan usaha, sampai sempat putus asa dan berniat untuk menjual kembali mesin. Tetapi, berkat pertolongan Tuhan dan dorongan dari rekan-rekan , saya membatalkan niat itu,” ujar Yosua.
Di tahun pertama sampai tahun ketiga adalah masa sulit Yosua dalam mengembangkan bisnis. Tapi Ia terus berusaha hingga mendapatkan titik terang, percetakannya mulai berkembang, apalagi dibantu oleh vendor-vendor dalam penambahan mesin, hingga akhirnya bisa memperluas tempat usaha dan menambah banyak unit baru.
Tak terasa, mesin makin banyak, sehingga Percetakan Multi Grafika miliknya, menjadi percetakan dengan armada mesin terlengkap di Tasikmalaya. Dari mulai mesin cetak outdoor, indoor, mesin DTG, mesin Sublimation printing, mesin laser cutting, hingga mesin cetak digital production press Konica Minolta Accuriopress C2060.
Saat ini Multi Grafika telah memiliki 35 karyawan dan 17 orang di kantor cabang yang ke-2 yang tengah dirintis.■