Daud D. Salim CEO Krista Exhibitions: Visi Perusahaan Adalah Untuk Jangka Panjang
Kristamedia Pratama adalah salah satu Event Organizer di Indonesia yang banyak mengadakan event-event besar berskala Internasional. Krista Exhibitions setiap tahunnya rutin menyelenggarakan Pameran Percetakan, AllPrint Indonesia, AllPack Indonesia, World of Digital Print dan banyak lagi event-event diluar industri lain.
Di sela-sela kesibukannya, kami berkesempatan untuk mewawancarai Daud Dharma Salim, sebagai pemilik dari Kristamedia Pratama, berikut petikannya:
Kapan Kristamedia Pratama didirikan?
Kristamedia Pratama dibentuk Saya dan istri di tahun 1994. Sejak awal memang sudah mencanangkan diri sebagai perusahaan event organizer. Pameran pertama diselenggarakan pada tahun 1995, dengan nama PrintPaperPackaging di JIEXPO Kemayoran yang pada tahun 2000, nama pamerannya diubah namanya menjadi All Print dan All Pack. Pameran diselenggarakan setiap tahun, kecuali pada tahun 1998 karena terjadinya kerusuhan Mei dan 2020 karena pademi Covid 19.
Bisa diceritakan saat penyelenggaraan yang pertama dan bagaimana perusahaan bisa terus mempertahankan eksistensi All Print, setiap tahunnya?
Saat penyelenggaraan yang pertama, perusahaan yang bergabung menjadi exhibitor, di pameran saat itu ada sekitar 50 perusahaan. Kami menggunakan hall B. Bahkan untuk hall B2 saat itu baru kami gunakan separuhnya. Kami memang berpikir bahwa visi perusahaan adalah untuk jangka panjang (long term). Proses demi proses terus dijalani. Perbaikan berkelanjutan terus kami benahi.
Bagaimana kiat kesuksesan Bapak dalam mengelola Krista sehingga bisa selalu sukses dalam penyelenggaraan pameran?
Ini bukan kerja saya sendiri. Ini kerja team. Tapi memang Krista selalu memberikan nuansa berbeda. Memperhatikan hal-hal detail dalam pelaksanaannya. Ini menjadi prinsip kinerja kami dimana kami mengutamakan kepuasan customer dan menjaga komitmen terhadap janji.
Apa yang menjadi dasar pemikiran Krista saat memperluas event pameran printing ke Makassar, setelah sukses dengan Surabaya Printing Expo?
Mungkin beberapa kali sudah pernah ada Event Organizer lain yang mengadakan acara pameran printing di Makassar. Ini merupakan tantangan bagi Krista untuk membuat sesuatu yang berbeda di Makassar. Kami investasi dalam hal promosi. Pendekatan secara langsung ke perusahaan-perusahaan terkait dunia printing disana, menjadi salah satu modal kami dalam berpromosi. Dan terbukti, Makassar Printing Expo terselenggara dengan hasil memuaskan.
Bagaimana menurut Bapak mengenai konvensional printing di saat perkembangan teknologi informasi dan bisnis digital saat ini sudah berkembang ke arah industri e-commerce?
Menurut saya, printing masih terus ada. Tidak akan mati. Berkurang mungkin iya, tapi hilang sama sekali, tidak. Seperti contoh saja, kamera dengan roll fi lm tergeser oleh kamera digital. Tapi tidak serta merta, kamera fi lm habis sama sekali. Masih ada orang yang pakai roll film. Tapi sangat sedikit. Begitu juga majalah dan buku. Oke lah, Ipad bisa menyimpan ratusan judul buku. Tapi secara global, orang umumnya masih belum bisa meninggalkan ‘bau’nya kertas, membuka halaman demi halaman. Apalagi majalah fashion. Tanpa cetakan, majalah fashion sulit utk eksplorasi desain dan rancangannya. Di Indonesia, ada 6 Pameran printing dari event organizer yang berbeda di berbagai daerah. Ini menandakan gairah akan percetakan di Indonesia masih terus meningkat.