Para Boss Supplier Mesin printing Indonesia Bersama General Manager Gain-How Printing Co.Ltd, Saker Chang (kaos biru lengan panjang)

Beberapa waktu lalu, di sela kunjungan ke factory tinta digital printing Jetbest Corporation, Redaksi Print Graphic mendapat kehormatan mengunjungi percetakan terbesar di Taiwan, Gain-How Printing Enterprise Co.Ltd. yang berlokasi di Jingka no.8, 1st Road, Distrik Nantun, Kota Taichung, Taiwan.

Order hariannya luar biasa, rata-rata 300 item dengan jumlah order cetaknya  mencapai 30.000 pcs per hari. Di usianya yang ke 25 tahun, kini Gain-How memiliki 7 cabang tersebar di berbagai kota di Taiwan, termasuk di Australia.  Perlengkapan mesinnya begitu banyak dan lengkap, mesin Heidelberg Speedmaster ukuran plano dan mesin Komori ukuran plano berjejer begitu banyak. Bukan hanya teknologi offset, juga banyak pekerjaan packaging, label, hingga digital printing (digital press, Inkjet hingga large format, digital cutting, sublimation) dimana semuanya menggunakan mesin-mesin keluaran terbaru. Tidak ada satu pun mesin keluaran teknologi lama.  Sebutlah HP Indigo 10.000, HP Indigo WS6800, HP Indigo 7900, Fuji Xerox Iridesse, Mesin Domino inkjet label press, mesin Sei Laser, Durst Rho. Esko Kongsberg, HP Latex dan banyak lagi.  Belum lagi, armada transportasi truknya saja mencapai 150 truck.

(suasana ruang cetak di Gain How Printing Cabang Taichung, Taiwan)

Redaksi juga mendapat informasi dari General Manager Gain-How printing, Saker Chang, bahwa operator cetak mereka rata-rata mendapatkan gaji sebesar NT$ 60.000,- hingga NT$ 85.000,- untuk operator senior (NT$ = dollar Taiwan). Artinya bila di-kurs-kan dalam rupiah, operator senior Gain-how membawa take home pay rata-rata setara hampir Rp 40.000.000,- per bulan (NT$ 1 = Rp 450,-). Angka ini belum termasuk bila mereka mendapat lembur di hari sabtu atau minggu. Bila mereka lembur, mereka bisa mendapatkan 4 kali gaji hariannya. Apalagi bila di waktu-waktu musim yang berat, seperti musim taifun. Bila operator tetap datang, mereka mendapatkan bonus khusus. Maklum, Taiwan yang pulaunya berdekatan dengan China daratan bagian timur, selatan Jepang dan sebelah utara Hongkong merupakan daerah sub tropis, dimana saat musim moonson, seringkali diterpa oleh hujan badai taifun.

(salah satu mesin yang dimiliki Gain-How, Domino Label Inkjet press)

Dikarenakan penduduk asli Taiwan tidak terlalu banyak, sehingga negara Taiwan membutuhkan banyak tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia. Bahkan Indonesia merupakan penyumbang tenaga asing terbesar. Dari laporan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di tahun 2018, Mohammad Jumhur Hidayat, mengatakan tenaga kerja yang berasal dari Indonesia yang bekerja di Taiwan ada lebih kurang 200.000 pekerja. (https://ekonomi.kompas.com/read/2018/04/23/154732226/ini-data-tka-di-indonesia-dan-perbandingan-dengan-tki-di-luar-negeri )

Gain-How Printing mendatangkan tenaga kerja dari luar Taiwan untuk bekerja sebagai operator produksi, dari mulai pracetak hingga finsihing. Kebanyakan tenaga asing yang mereka datangkan, berasal dari Vietnam, Philippina, dan Malaysia. Belum ada konfirmasi adanya operator dari Indonesia. Tetapi di factory Jetbest, Taiwan, redaksi banyak menemui operator dari Indonesia. Saking banyaknya, bahkan ditemukan banyak pengumuman berbahasa Indonesia di pintu ruang produksinya.

Biaya hidup di Taiwan tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan tetangganya, Jepang yang jauh lebih mahal. Rata-rata biaya hidup di Taiwan hampir sama dengan China daratan. Sehingga untuk gaji 40 juta rupiah untuk operator cetak senior di Taiwan, merupakan nilai yang sangat besar. Karena omzetnya yang fantastis itu pula, Gain-How Printing bahkan menjadi sponsor BC Racing di lomba balap mobil tingkat dunia, Formula Le Mans.

Ada cerita menarik dari pemilik perusahaan supplier mesin finishing CV. Panorama BEHE, Bapak Eddy Subagio Liu. Rupanya di tahun 1990-an, saat Ia masih muda, Eddy pernah bekerja di Taiwan, anak perusahaan Young Foong Yu Group. Jabatan terakhir sebagai Plant Manager. Ia sudah banyak mengunjungi berbagai percetakan disana, dari Taipei di Utara sampai Kaoshiung di selatan. Dari percetakan security, percetakan continuous form, sampai percetakan buku. Ia juga sempat mengunjungi beberapa produsen pembuat alat grafika, yang mana kemudian menjadi idenya untuk membuat mesin grafika di Tangerang sekarang. Sehingga memang benar, agar bangsa Indonesia bisa maju adalah banyak belajar dengan negara lain yang sudah maju lebih dulu. Tidak ada gunanya bagi SDM Indonesia yang hanya bisa nyinyir tanpa bisa membuktikan kemampuan apa-apa.

Bila anda berminat bekerja di Gain-how Printing Enterprise, Taiwan? silahkan e-mail cv lengkap anda dalam bahasa inggris ke alamat e-mail: saker230@gmail.com

https://youtu.be/qyItmP6EImY
Video saat kunjungan ke Gain-How Printing Co.Ltd