Dalam kunjungan redaksi untuk yang kedua kalinya ke factory Gallus AG, Saint Gallen, Switzerland, Michael V. Ring (Vice President Digital Solutions General Manager, Gallus Labelfire 340) menegaskan bahwa aplikasi Labelfire 340 masih lebih ekonomis dalam cost produksi dibanding mesin-mesin digital label printing sejenis, termasuk dengan mesin-mesin yang menggunakan liquid atau dry toner.

Perbedaan mendasar antara inkjet dengan toner adalah tentu saja kecepatan. Inkjet sudah pasti lebih cepat proses pencetakannya. Kemampuan menangani materialnya juga lebih baik dan pergantian spare part tidak sesering mesin toner. Bahkan Ring juga membandingkan kualitas inkjet printhead Samba dengan beberapa merk printhead inkjet yang digunakan oleh pabrikan mesin label lainnya untuk pencetakan mereka.

Redaksi mencatat disini bahwa printhead Fujifilm Samba merupakan generasi ke-3 dengan kualitas digital offset. Resolusinya sudah mencapai 1200 dpi x 1200 dpi, dengan 4 drop size / 60 kHz 2 – 6 pl. “Mungkin bisa anda bandingkan kualitasnya dengan yang lain, yang masih 360x360dpi atau 600 x600 dpi”, ujar Michael V. Ring.

Setelah sukses di Labelexpo 2017 pada bulan September 2017, dengan catatan terbaik penjualan Gallus sepanjang masa, Label Print Media Centre terbaru (Label PMC) juga baru dibuka tepat sebelum Labelexpo, kami, para jurnalis media grafika se-Asia Pasifik pun mendapat kesempatan untuk mengunjunginya dan menyaksikan demonstrasi kemampuan hebat dari Gallus Labelfire 340 dan mesin Gallus seri lainnya.@Pg