Garda Printing Pilih Ricoh Pro 7100x Setelah Tes Warna yang Ketat
Garda Printing Station didirikan oleh I Ketut Widiatmika dan Yuliati pada tahun 1986 dengan nama UD. Garda 86, bertempat di Jl. Teuku Umar 86, Denpasar, Bali, dengan usaha percetakan dan Toko Kertas. Nama Garda sendiri mempunyai arti ‘Garis Depan’, dimana kami menginginkan sebagai yang terdepan di teknologi, kreativitas, produktivitas dan juga kualitas di bidang grafika.
Awal didirikan, Garda masih menggunakan mesin-mesin letterpress. Tahun 1993, U.D. Garda’86 pindah alamat ke alamat baru yaitu ke jalan Pulau Kawe 43 Denpasar sampai sekarang dan berganti menjadi CV. Garda Tegak Pedidi. Mesin-mesin offset yang digunakan saat ini adalah manroland 200, Heidelberg Printmaster GTO 52, Heidelberg GTO 2 warna, dan Wohlenberg.
Seiring perkembangan teknologi percetakan dengan adanya mesin digital, di tahun 2001, percetakan Garda pernah membeli mesin HP Indigo 1000 dimana saat itu merupakan yang terdepan dalam teknologi mesin cetak digital.
Sempat meraih penghargaan Gold medal di Indonesia Print Award 2006 kategori brosur cetak 4 warna, di tahun 2016, Garda mendirikan Fab Printing, yang diambil dari kata dalam bahasa inggris yang berarti Fabulous (menakjubkan). Dimana Garda ingin menciptakan produk-produk hasil cetak printing digital yang menakjubkan. Mesin digital printing yang digunakan saat ini adalah Ricoh Pro C7100x, HP Latex 310 dan HP Design Jet Z3200 PS Photo.
Ada cerita unik, saat memilih Ricoh Pro C7100x. Garda Printing sampai perlu melakukan test terlebih dahulu di showroom Ricoh di Singapore. Dengan membawa file cetak dengan kesulitan warna yang luar biasa sulit, Ricoh lulus test. Akhirnya Garda membelinya.
Bila mengamati kualitas cetak mesin-mesin Ricoh, ini tentu tidak mengherankan. Hal ini bisa menjawab mengapa printhead Ricoh Gen 5 banyak digunakan vendor mesin cetak UV large format saat ini. Kemampuan cetak dengan tetesan 7 picoliter-nya benar-benar mumpuni. Kemampuan dan Akurasi printhead Ricoh tentu diterapkan pula pada mesin-mesin digital tonernya, Andromeda dan Leo series.
Saat ini, karyawan Garda Printing Station berjumlah 30 karyawan, termasuk di divisi percetakan digital, Fab Printing.
Kreativitas diciptakan Fab Printing, seperti brand Mory Stationary yang bahan bakunya dibuat dari sisa kertas produksi cetak. Seperti buku-buku notes, agenda, folder. Dijual secara online dan bazaar. Saat ini Garda Printing Station dan Fab Printing dikelola langsung oleh puteri-puteri Widiatmika. Yaitu Widiastuti sebagai Operational Director dan Widya Merdeka sebagai Operational Manager Fab Printing.
Mereka terlibat secara penuh di Garda Printing Station setelah lulus kuliah. Widiastuti sendiri yang merupakan lulusan Melbourne Institute of Technology, jurusan teknologi graphic art tersebut sudah berkecimpung di Garda sudah sejak tahun 2002.