Perkembangan Cetak Foto Dan Transformasinya Ke Digital Printing #eps 1
Banyak temuan-temuan penting yang mengikuti teknologi ini. Berangkat dari sebuah kotak penangkap bayangan gambar, sebuah alat yang mulanya untuk meneliti konstalasi bintang, ‘kamera obscura’ hingga berkembang kepada kebutuhan jurnalistik. Teknologi Fotografi memang lahir dalam rentang waktu yang panjang dan akan terus berkembang seiring dengan zaman.
Penemuan Pertama Fotografi
Sejarah awal fotografi dimulai dari foto pertama yang dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce, yaitu sebuah foto pemandangan dari jendela di rumahnya di Le Gras dekat Chalon, Prancis, yang dibuat pada tahun 1826. Tentu, dengan kualitas gambar yang masih sangat jauh dari sempurna. Penemuan itu kemudian diikuti oleh hasil karya cipta fotografi Louis Daguerre di Paris pada 1839, kemudian proses calotype positif negative-nya Fox Talbot di Inggris 1841, dan penemuan penting Sir John Herschel dengan hyposulfite soda (kemudian dikenal sebagai natrium tiosulfat) untuk membuat foto “tetap” baik setelah terpapar sinar selama penggunaan dan penyimpanan. Fotografi telah mengalami perjalanan panjang dalam usaha merekam gambar yang indah dan kemudian menjaga agar gambarnya tetap indah selama bertahun-tahun, bahkan hingga berabad-abad.
baca juga: HP Designjet Z9, Sebuah Masterpiece Printer Untuk Profesional Photographer
Setiap orang tentu melihat dunia sebagai tempat yang penuh warna, dan penemu awal fotografi bekerja keras untuk mengubah kreasi monochrome (hitam putih) menjadi berwarna. Daguerre secara terbuka mempublikasikan ke khalayak luas tentang proses Daguerreotype di Prancis pada tahun 1839. Ia dan Niépce telah bereksperimen dengan berbagai bahan yang mereka harap dapat digunakan untuk menghasilkan gambar berwarna. Sampai akhir hayatnya, Louis Daguerre atau pun Niépce belum berhasil menciptakan proses warna dalam foto. Sehingga belum ada istilah, foto seindah warna aslinya. Keinginan untuk menciptakan foto berwarna begitu didambakan. Seringkali orang-orang mencoba menambahkan warna sedikit kemerahan ke bagian muka pada hasil potretnya, dalam upaya mensimulasikan berbagai warna sesuai kondisi nyatanya.
Louis Ducos du Hauron
Penemu Foto Berwarna Pencapaian utama dari fotografi saat itu adalah bahwa fotografi diaplikasikan untuk mencatat peristiwa, merekam wajah orang dan setiap adegan. Maka upaya untuk menjadikan foto menjadi berwarna, merupakan momentum yang sangat penting dan didamba-dambakan.
Di awal 1870-an, sebuah kota kecil bernama Agen, di selatan Perancis, fotografer bernama Louis Arthur Ducos du Hauron akhirnya berhasil membuat foto berwarna untuk pertama kalinya. Penemuannya ini berdasarkan prinsip-prinsip yang telah dibangun oleh John Isaac Newton, James Clark Maxwell dan para penemu lainnya dalam hal pemahaman warna dan bagaimana mata manusia merefleksikannya. Ducos du Hauron mengembangkan proses foto berwarna di mana ia berhasil memisahkan tiga negatif dari warna hitam-putih melalui filter berwarna merah, hijau, dan biru untuk memisahkan Red-GreenBlue (RGB) pada gambar. Ducos du Hauron menggunakan separasi RGB untuk membuat tiga image positif dari bahan gelatin (proses pengerjaannya adalah: satu dengan pigmen cyan dicetak dari jejak rekam negatif warna merah, satu dengan pigmen magenta dari jejak rekam negatif warna hijau, dan satu lagi pigmen kuning dari jejak rekam negatif warna biru).
Film-film pigmen yang terbuat dari gelatin tipis yang ditransfer ke kertas secara register untuk menghasilkan cetakan gambar penuh warna. Ini adalah proses yang rumit dan membosankan. Sayangnya, kepandaian Ducos Du Hauron tidak diiringi dengan kepiawaian dalam berniaga. Du Hauron meninggal dalam keadaan sangat miskin, hanya didukung oleh uang pensiunan dari pemerintah Perancis yang diberikan untuk menghormati karya rintisannya yang melegenda dalam dunia fotografi. Ducos du Houron sepenuhnya memahami teori fotografi warna yang terbagi-bagi dan Ia juga menemukan banyak proses lain untuk membuat gambar menjadi berwarna. Dia menulis dua buku kecil yang menggambarkan proses warna secara detail termasuk seleksi warna cyan, magenta, dan yellow. Prinsip yang hingga kini tetap digunakan. Seperti baru-baru ini dicatat oleh Kim Timby, Direktur museum koleksi foto Niépce, di Nicéphore Niépce Musée di Chalon, Prancis.
Karya fotografi warna Ducos du Hauron dan penggunaan pigmen untuk membuat warna cetakan menjadi peletak dasar dunia fotografi untuk kurun waktu 127 tahun kemudian, dimana pada tahun 1997 inovasi membawa kita ke stabilitas tinggi dalam penggunan pigmen cyan, magenta, dan yellow melalui inkjet photo printer yang modern. Apa yang kita lakukan hari ini dengan kamera digital, software Adobe Photoshop dan banyak program editing gambar lainnya, adalah terobosan dari apa yang Hauron temukan. Ia memanfaatkan separasi warna RGB dan kontrol dari kurva warna untuk menyesuaikan skala nada warna (color tone scale). Seperti juga banyak inovator sepanjang sejarah dunia yang telah menghabiskan hidup mereka untuk bekerja keras dan mengikuti mimpi mereka.
Ducos du Hauron telah hidup mendahului zamannya. Karya foto Ducos du Hauron paling banyak dikerjakan sepanjang tahun 1870 hingga 1875, termasuk sejumlah cetakan foto-foto awal yang dibuat berwarna. Kini menjadi koleksi di Museum, Musée Nicéphore Niépce, Prancis. Diantara sekian banyak karyanya, foto berwarna Ducos du Hauron yang paling terkenal adalah foto indah dari kota Agen yang dibuatnya pada tahun 1877. Kini foto itu disimpan sebagai koleksi George Eastman House di Rochester, New York.
Ingin mengetahui, Pengembangan fotografi selanjutnya? baca : Perkembangan Cetak Foto Dan Transformasinya Ke Digital Printing#eps 2