Rumah Cetak Vanda Siap Menjadi Market Leader Usaha Printing di Bengkulu
Sejarah usaha Deddy di bidang cetak, bermula ketika Ia memutuskan mundur dari perusahaan Furniture kenamaan, di Bogor, tahun 2006. Dengan alasan agar lebih fokus mengembangkan usaha katering yang telah dirintis orang tuanya.
Seiring waktu, dalam usaha katering-nya Ia melihat peluang bisnis baru. Yakni kebutuhan cetak foto dan undangan dari konsumen untuk acara-acara pernikahan.
Awalnya kebutuhan itu ia sub order-kan ke tempat lain. Namun karena permintaan tersebut kian meningkat dan terus menerus, hingga dirasanya perlu untuk memiliki mesin cetak sendiri.
Kini Vanda Group telah memiliki berbagai konsentrasi usaha: Rumah Pengantin Vanda, Vanda Marketing Communication, Vanda Photography, Rumah Cetak Vanda, Videography & Multimedia, Vanda Frame, Antique & Gallery, Vanda Rumah Fossil, Gems & Suiseki, Vanda Learning Centre dan Vanda Foundation.
Rumah Cetak Vanda memiliki visi untuk menjadi market leader usaha printing di Bengkulu, menebar ilmu dan kebaikan, serta memuliakan dan mensejahterakan stake holder di usaha yang dikembangkannya.
Menurut Deddy, prospek dan peluang pasar digital printing atau percetakan pada umumnya di provinsi Bengkulu masih sangat besar namun masih butuh energi besar pula untuk di-edukasi. Diharapkan Rumah Cetak Vanda dapat memberikan solusi untuk itu.
Opini Deddy Tantular tentang industri digital printing adalah bahwa industri ini adalah masa depan dari industri percetakan yang ada selama ini. Karena kebutuhan konsumen semakin dimudahkan dengan proses produksi yang cepat dan tanpa minimum order. Belum lagi dimanjakan dengan harga yang kompetitif, serta bisa di-personalize sesuai dengan kebutuhannya.
“Saya rasa, kontribusi majalah Print Graphic bagi industri cetak di Indonesia sangat berperan dan bermanfaat. Terutama dalam memberikan wacana dan informasi tentang semua informasi industri ini. Banyak ilmu dan pengetahuan yang saya secara pribadi rasakan dari informasi itu. Juga ulasan-ulasannya mengenai perkembangan terbaru di dalam industri percetakan.
Baik pre press, digital printing, dan post press-nya. Saya harap ke depan majalah Print Graphic semakin maju dan berkembang, dan dapat mencerdaskan banyak orang terutama pelaku usaha dunia printing.