Tinta Untuk Aplikasi Industri Digital Textile Printing
Teknologi memang akan selalu berkembang. Itu sudah menjadi sifat dasarnya. Seperti ketika Johannes Guttenberg, menemukan mesin cetak, yang awalnya mesin pengolah gandum yang dimodifikasi. Begitu pula cetak tekstil. Kalo dulu, sablon atau screen printing tradisional memegang peranan. Tapi, seiring waktu, suka atau tidak suka, dengan kemajuan teknologi, digital tekstil printer akan menjadi pemimpin pasar di sektor cetak di bahan tekstil.
Semakin majunya teknologi digital printing, bahan tekstil yang lentur, lembut, kini mampu dieksplorasi dengan tinta inkjet. Dengan desain yang sedemikian rupa, warnanya juga sudah bisa lebih awet, eksklusif dan menarik dilihat, menjadi magnet bagi pelaku bisnis digital printing. Ini bisnis yang menggairahkan. (misalnya spanduk Departement Store yang terbentang di mall-mall, atau spanduk rokok yang berkibar-kibar di pinggir jalan) memiliki persyaratan tinta dan bahan yang berbeda dengan untuk pakaian.
Soft signage, “Ibu” dari semua digital tekstil printing.
Cetakan soft signage biasanya tidak bersentuhan langsung dengan kulit manusia, sedangkan cetakan digital tekstil pada pakaian harus aman, apalagi untuk bayi.
Spanduk dan bendera bila dicuci dan di-dry cleaning mungkin tidak banyak masalah berarti, apalagi jarang sekali orang mencuci spanduk. Tetapi T-shirt yang kehilangan warna setelah dicuci ketiga kalinya akan menjadi masalah besar bagi merk T-shirt tersebut, ini tidak akan memuaskan pelanggan. Apalagi baru beberapa kali dicuci, gambarnya hilang karena rontok.
Jelas sekali disini, bahwa tidak ada proses pencetakan yang cocok untuk semua solusi.
Disperse Dye Ink
Pada awal pertengahan tahun sembilan puluhan, perusahaan produksi spanduk dan bendera mulai mencoba untuk beralih dari cara sablon konvensional alias menggunakan rackel, beralih ke digital printing atau sering juga diistilahkan sablon digital.
Sedangkan tingkat resolusi pada saat itu belum menjadi acuan standar yang pasti untuk pembuatan bendera nasional atau perusahaan, tapi daya tahan warna adalah mutlak yang diinginkan. Kebanyakan bendera dan sign diperuntukan untuk outdoor yang terbuat dari bahan tekstil polyester, karena lebih mudah didapat dan murah. Disperse Dye Ink adalah tinta yang sangat popular untuk ini. Disperse dye ink diproduksi dengan metode dispersi (memecah / memencar/menyebar) partikel pewarna yang sifatnya hidrofobik (melawan air).
Ketika bahan polyester diberi tinta dengan jenis disperse dye ink, pada awalnya hasilnya terlihat agak kusam, mengapa? karena warna yang ditanamkan pada polyester, tintanya perlu betul-betul panas berada pada suhu sekitar 170˚C. Itulah mengapa printhead harus disertai pemanas thermal inkjet. Bahan yang sudah di-coating (dilapisi/dilaminasi lapisan khusus), cocok untuk dicetak dengan tinta solvent atau eco-solvent.
Selain itu juga ada proses fixation (Fiksasi) yang dimaksudkan sebagai pemantapan. Proses Fiksasi diperlukan agar molekul tinta dan molekul kain dapat menyatu dengan baik. Proses ini akan mengikat tinta dalam struktur serat kain sehingga memiliki warnanya keluar atau makin cemerlang, tidak mudah luntur, dan tahan terhadap sinar matahari.
Untuk tekstil tertentu seperti sutra, wol atau nilon sangat baik menggunakan tinta khusus bertipe acid dye ink. Sedangkan katun dan polyester-katun campuran cocok dicetak dengan tinta yang reaktif atau reactive dye ink. Keduanya dibuat dengan pewarna yang larut dalam air, dan biasanya bekerja dengan baik pada berbagai printhead yang berbeda, meskipun formulasi tersebut harus disesuaikan untuk tiap tipe.
Kedua tipe tinta seperti ini digunakan pada mesin-mesin digital printing terbaru seperti Konica Minolta Nassenger Pro 1000 dan Nassenger Pro 60, Zimmer Colaris, Robustelli Monna Lisa.Redaksi pernah mengunjungi langsung stand d.gen teleios V6 di drupa 2012. D.gen teleios V6 membawa teknologi ramah lingkungan.
Perangkat keras dan perangkat lunaknya juga baik sekali. Tintanya cukup terjangkau harganya, dan dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis kain. “Hal ini menjamin pertumbuhan pasar yang stabil,” komentar Joachim Rees staf D.gen kepada redaksi.
Digital tekstil Printer serbaguna ini, menargetkan alih teknologi pada industri garmen konvensional dan pasar dekorasi, terutama pada produksi garmen jangka pendek dan menengah, cetak custom atau pembuatan sampling produksi massal.