Trend Industri Percetakan di Tahun 2023 dan Masa Depan Setelah Itu
Industri percetakan telah terjerumus ke dalam badai yang sempurna. COVID-19 telah mendorong transformasi digital dan mengubah paradigma lebih cepat ke arah “web-to-print”, menyiratkan bahwa para pelaku industri tidak bisa lagi menunggu perubahan nasib .
Seperti yang telah kita ketahui, setiap krisis datang membawa peluang baru. Meskipun industri percetakan tidak diragukan lagi mengalami pukulan telak selama pandemi, tahun 2023 akan menjadi tahun di mana para pelaku industri secara sadar atau tidak akan dipaksa untuk memanfaatkan peluang baru di luar percetakan. Minimal ke arah industri kreatif lainnya.
Jangan percaya bahwa “pencetakan sudah mati”
Pada tahun 2021, Pasar Percetakan Komersial Global memiliki nilai $433,79 miliar. Pada akhir tahun 2027, diperkirakan bernilai $484,22 miliar, dengan CAGR sekitar 1,74% pada tahun 2022-2027. Lima tahun dari 2021, pasar percetakan diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa.
Analisis terbaru melaporkan bahwa pandemi telah sangat mengganggu banyak industri global, termasuk industri percetakan Amerika, apalagi Indonesia.
Tantangan beroperasi selama lockdown (PSBB di Indonesia) telah mempengaruhi hierarki operasional. Sementara beberapa pembatasan mulai berkurang seiring waktu, tapi dampak jangka panjangnya masih dirasakan.
Oleh karena itu, jangan percaya bahwa “pencetakan sudah mati”. Itu tipuan. Teknologi cetak canggih memiliki masa depan yang sangat jauh, merangkul media inovatif dan gelombang komunikasi yang melampaui imajinasi.
Meskipun media cetak tidak banyak digunakan, industri ini siap berkembang karena masalah privasi dan kejenuhan yang mulai dialami platform digital.
Jadi, Kemana Arah Industri Percetakan?
Konsensus mengungkapkan bahwa perubahan signifikan ada di depan. Beberapa perusahaan percetakan terkemuka beradaptasi dengan cara inovatif dan mengadopsi teknologi digital printing untuk kustomisasi.
Percetakan surat kabar dan majalah adalah yang paling terpukul selama pandemi. Penjualan terhenti karena meluasnya kerja-dari-rumah (work from home), dan pembaca beralih ke media online. Bahkan IKEA berhenti menerbitkan katalog untuk menghemat anggaran – pekerjaan pencetakan paling kritis di seluruh dunia.
Industri graphic – POS (Point Of Sale) dan Wide Format display sangat terpengaruh oleh Lockdown karena masyarakat berhenti mengunjungi toko, bar, restoran, dan hotel. Juga, pencetakan komersial seperti buletin, manual book, dan leaflet sangat menderita. Penurunan permintaan yang radikal ini membuat beberapa penyedia layanan printing tutup.
Pasca pandemi, lingkungan yang baru dan terbuka akan menciptakan peluang yang lebih baik bagi perusahaan yang berhasil bertahan.
Pandemi Merupakan Fase Buruk Media Cetak
Kejatuhan industri graphic art dan penurunan pekerjaan publikasi tercermin di pasar yang selama ini ditujukan untuk media cetak. Kertas koran, material coated/uncoated dan woodfree, semuanya mengalami volume yang jatuh. Sayangnya, banyak dari segmen ini akan permanen.
Menurut laporan Smithers, konsumsi media cetak turun 10,4% pada tahun 2020 (229,6 juta ton) dibandingkan dengan situasi sebelum Covid-19 pada tahun 2019 (256,2 juta ton).
Volume film dan board akan lebih tangguh, dan akan kembali ke pertumbuhan positifnya pada tahun 2025 dan setelahnya. Selain itu, pada tahun 2030, kemasan akan mencapai hampir dua pertiga dari pasar percetakan global dan penerbitan akan mencapai hampir 40% dari volume cetakan pada tahun 2030.
Banyak perusahaan pulp dan kertas tutup atau tidak menggunakan kembali mesin yang ada. Sangat penting untuk membangun keseimbangan di pasar yang bergejolak ini. Akan ada gangguan jangka pendek pada pasokan pulp di masa pemulihan. Pemilik merek dan peraturan lingkungan akan semakin mengganggu pasar dari waktu ke waktu, mungkin lebih dari satu dekade.
Kabar Baiknya adalah bahwa eCommerce sedang berjalan lancar
Untuk menyelamatkan pendapatan selama pandemi dan lockdown, pengecer memilih eCommerce inovatif dan opsi langsung ke konsumen untuk menawarkan layanan mereka. Dibandingkan dengan masa pra-pandemi pada tahun 2019, volume pengemasan eCommerce telah meningkat sebesar 40%. Setiap pembelian membutuhkan kemasan tambahan dengan label pengiriman.
Akibatnya, ada kebutuhan bisnis mendesak untuk paket-paket pemesanan melalui eCommerce. Dengan teknologi cetak yang canggih, perusahaan sekarang dapat memberikan layanan bernilai tambah dengan pilihan variabel untuk pengumpulan data. e-retailer juga dapat menambahkan fitur ini setelah menerima pesanan secara elektronik. Pengemasan yang digerakkan oleh eCommerce menciptakan koneksi pribadi dalam saluran penjualan karena antrean biasa sudah tidak ada lagi.
Opsi menguntungkan lainnya adalah bermitra dan memasang mesin cetak di pusat distribusi eCommerce besar dengan perjanjian yang sah. Namun, e-ritel kecil dapat mengadopsi strategi produksi internal dan berinvestasi dalam mesin cetak digital skala kecil.
Pabrikan mesin printing akan menghasilkan pendapatan dengan cara apa pun dan juga dapat menawarkan dukungan pasca penjualan. Dengan demikian, memungkinkan pengguna untuk memaksimalkan manfaat dari mesin tersebut.
Dari perspektif penjualan mesin, pameran drupa adalah korban yang sangat besar. Beberapa upaya dilakukan untuk menjadwal ulang ke tahun 2021. Namun, sebagian besar OEM besar banyak yang mengundurkan diri, dan penyelenggara akhirnya harus membatalkan jadwal tersebut. Jadi, acara tersebut tidak akan berlangsung hingga 2024.
Akibatnya, sebagian besar OEM memilih untuk menyelenggarakan acara online dengan virtual event. Mereka ingin mempublikasikan produk terbaru, selaras dengan tren yang lebih luas dalam memberikan layanan dukungan yang lebih baik dan beralih dari penjualan langsung peralatan biasa ke pendekatan berbasis solusi yang konkret. Ini termasuk produk perangkat lunak sebagai layanan ke semua Penyedia Layanan Cetak .
Diversifikasi adalah Kuncinya
Percetakan yang tersisa juga harus beradaptasi dengan perubahan strategi untuk mengkompensasi bisnis yang hilang selama pandemi ini. Beberapa pemasok cetak, alih-alih manufaktur, semakin banyak berkolaborasi dengan beberapa perusahaan saingan lainnya. Yang lain telah memperluas variasi penawaran produk/layanan mereka dan menangani aktivitas di luar jangkauan berbagai perusahaan cetak.
Bangkitnya Platform eCommerce dan Pesanan Cetak Online
Ecommerce merajalela, penggunaan solusi web-to-print ikut menjadi trend baru. Perubahan ini smembentuk kembali tren teknologi direct-to-consumer yang harus diketahui oleh setiap CEO. Pada tahun 2030, dunia akan bergantung penuh pada spesifikasi online, dan pemesanan online akan menjadi keterbiasaan untuk cetakan komersil maupun kemasan cetak.
Akibatnya, ini memotivasi investasi dalam sistem web-to-print. Dengan bergeraknya order cetak menuju sistem ekonomi platform, yang tersegmentasi seperti aplikasi transportasi online. Customer merasa lebih mudah untuk membuat perbandingan harga dan bahkan layanan.
Sesuai laporan, ukuran pasar Layanan cetak web to print bernilai USD 29,58 Miliar pada tahun 2021 dan diproyeksikan mencapai USD 39,99 Miliar pada tahun 2027, tumbuh pada CAGR sebesar 5,2% dari tahun 2020 hingga 2027.
Loyalitas pelanggan juga berkurang, sehingga menekankan layanan. eCommerce mengikuti model pelengkap – pesanan lebih singkat dengan ekspektasi besar akan penyelesaian yang lebih cepat – seperti pengiriman hari berikutnya. Ini akan mendorong adopsi yang lebih luas dari alur kerja yang lebih lancar ditambah pencetakan, finishing, dan distribusi digital dan otomatisasi yang meningkatkan efisiensi.
Selain itu, hal ini juga akan mempercepat peralihan yang berkelanjutan dari teknologi cetak analog ke teknologi cetak digital dalam berbagai aplikasi, terutama seiring dengan peningkatan kualitas cetak inkjet terbaru.
Kemasan adalah Bintang Baru
Para ahli percaya bahwa Amazon adalah kekuatan pendorong di balik inovasi pengemasan. Amazon telah menunjukkan kepada dunia bagaimana kemasan yang dirancang, dicetak, dan diberi label dengan baik dapat membuat semua perbedaan. Beberapa ahli mengatakan bahwa kemasan yang dapat disesuaikan dan canggih dengan label dan pita cetak pada kotak khusus untuk generasi milenial.
Teknologi cetak canggih juga dengan cepat dapat disesuaikan, seperti Amazon, di mana seseorang dapat membuat barang sesuai permintaan lebih mudah diakses oleh pelanggan dan tidak pernah pergi ke tempat lain. Inovasi pengemasan membuka peluang besar karena penjualan terus meningkat.
Teknologi Inkjet untuk Penyelamatan
Inkjet akan mendorong teknologi pencetakan terbaru karena harga dan kecepatannya. Printer inkjet terbukti lebih cepat dibandingkan dengan printer tradisional. Selain itu, printer ini dapat diberi makan gulungan atau diberi makan lembaran, yang revolusioner.
Ada beberapa inovasi cetak yang patut diperhatikan, tetapi inkjet mempertahankan teknologi cetak tercanggih. Teknologi pencetakan digital yang berkembang ini dapat dikombinasikan dengan beberapa solusi tinta terbaik juga. Mereka bahkan membuat tinta konduktif dan menggunakan partikel nano. Jika ini menjadi kenyataan, itu bisa menjadi inovasi yang mengubah permainan.
Permintaan Cetak
Banyak orang memperkirakan matinya media cetak seperti buku, iklan, surat kabar, dan majalah mulai beralih ke online. Namun, prediksi ini belum tentu menjadi kenyataan. Misalnya, e-book belum cukup bisa menyentuh kalangan masyarakat luas, karena ketidaknyamanan menatap layar smartphone atau tablet terus menerus dalam waktu yang lama, sementara media cetak biasanya memiliki juga online media nya, serta banyak aspek industri justru berada dalam kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Upaya pemasaran langsung, materi promosi, brosur, katalog, dan materi cetak lainnya masih digunakan oleh bisnis. Cetak sekarang dianggap sebagai opsi berkualitas lebih tinggi, lebih taktikal, dan lebih profesional daripada alternatif online-nya.
Sektor percetakan tetap kuat dan relevan sepanjang manajemen percetakan mampu mengadopsi teknologi baru dalam revolusi digital, merampingkan kebutuhan konsumen, dan menghadirkan berbagai produk dan layanan.
Mereka yang gagal beradaptasi dengan teknologi dan metode bisnis baru banyak yang gulung tikar, diakuisisi oleh perusahaan lain, atau merasa semakin sulit untuk bertahan dalam bisnis.
Kesimpulan
Web to print dan eCommerce memiliki sinergi alami tertentu. Investasi utama yang signifikan adalah apa yang dilakukan Amazon dengan membeli peralatan inkjet senilai $ 400 juta untuk lini bisnis Merchandise mereka. Pencetakan khusus langsung ke konsumen seperti kalender, mug, dan produk foto, akan membuat Print Service Provider melakukan diversifikasi ke banyak bidang, termasuk pemasangan sistem langsung ke objek.