Diantara deretan printshop di sepanjang jalan Waru, Rawamangun, Jakarta, ada sebuah bangunan megah didominasi dengan warna orange, itulah Printlab. Anak perusahaan dari PT Harapan Prima yang berfokus pada usaha cetak digital printing. Lokasi gedung Printlab tepatnya berlokasi di Jalan Waru no.20 C-D, Rawamangun, Jakarta. Sesuai namanya, bila anda hendak memenuhi keperluan cetak dengan menginginkan kualitas tinggi, Printlab adalah tempat yang tepat. Printshop yang mulai beroperasi di awal November 2013 ini,  saat ini telah memiliki karyawan berjumlah 35 orang. Dengan mesin HP Indigo 7600, HP Latex dan mesin production press toner terbaru mereka, Heidelberg Versafire.

Redaksi menemui Howard Brawidjaya, Managing Director Harapan Prima dan Printlab. Ia bercerita panjang lebar mengenai dua perusahaan yang saat ini digawangi bersama ayahnya tersebut. Sebagai putera tunggal dari Bapak Djoni Heng, pemilik Harapan Prima, tidak serta merta semuanya menjadi serba mudah bagi Howard.

Howard merupakan saksi terdekat perjuangan Bapaknya dalam merintis usaha percetakan Harapan Prima. Dan kini Ia menjadi tulang punggung untuk meneruskan jejak sang Ayah. Mulai terjun di Harapan Prima setelah lulus dengan predikat magna cum laude dari Art Center College of Design di Pasadena, USA. Howard pernah kerja di perusahaan agency, bahkan sebelumnya sempat magang sebagai pelayan di restoran. Ayah dari dua anak ini pernah merasakan bagaimana bekerja dari bawah.

Howard memberikan uraian detail kepada redaksi, saat kunjungan Print Graphic ke kantor  Printlab. Berikut ini cuplikannya :

Bisa Bapak ceritakan, bagaimana awalnya Printlab ?

Awal mula merencanakan Printlab ini, sebenarnya karena Harapan Prima banyak mendapat permintaan cetak digital. Tadinya, permintaan ini banyak kami tolak karena Harapan Prima belum memiliki mesin cetak digital. Tetapi rupanya banyak customer loyal kami yang meminta short-order mereka di-support cetak oleh Harapan Prima. “Yang ini donk, tolong sekalian cetak 20 lembar,” begitu, biasa mereka minta. Seringkali kami melempar order ke teman-teman percetakan digital. Kami jadi seperti broker lagi. Harus menunggu lagi, dan terkadang sulit bagi kami untuk menjaga kualitas yang kami harapkan dengan cara melempar order seperti ini. Apalagi, Semakin lama porsinya malah semakin banyak. Terkadang customer minta dibuatkan buku, 50 – 100 pcs.

Lalu suatu waktu di bulan April 2012, kami diundang HP untuk acara pre-drupa ke Israel. Kebetulan Pak Mahidi saat itu yang mengajak kami. Tadinya kami menolak ajakannya, karena kami belum ada minat untuk membeli HP Indigo. Walau sudah sempat  terpikirkan untuk mengadakan mesin digital press, tapi  tadinya tidak dalam waktu dekat. Tapi pihak HP tetap membujuk kami untuk berangkat. Akhirnya kami pun berangkat. Kami pikir, sekalian jalan-jalan dech, hehe..

Setelah kami melihat demo-nya, kami jadi tertarik juga. Kami rasa ini bisa menjadi peluang, karena offset dan digital bisa saling mendukung.  Kita harus mencari cara bagaimana agar keduanya bisa berintegrasi. Misalnya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, mungkin ada pekerjaan yang lebih bagus dengan menggunakan Indigo. Atau cetak personalisasi yang bisa kita gunakan dengan cetak digital. HP Indigo 7600 ini mulai kami instal pada akhir Oktober 2012.

Mengapa dinamakan PrintLab, bukan Harapan Prima Digital Printing, misalnya?

 

Printlab memang  dimaksudkan untuk menjadi sebuah laboratorium pencetakan, di mana klien kami dapat melakukan segala macam eksperimen desain dengan menggunakan teknologi cetak terbaru yang saaat ini trend di pasar.  Klien kami saat ini memang kebanyakan para desainer, fotografer dan perusahaan yang selalu mencari sesuatu yang unik dan istimewa. Tapi mereka seringkali tidak tahu bagaimana untuk mewujudkan konsep mereka, maka kami melakukan beberapa percobaan, yang bisa mengeksekusi ide-ide tersebut .

Apa alasan memilih Jalan Waru, Rawamangun dan bagaimana pekerjaan cetak Printlab saat ini, Pak?

Pilihan jalan Waru, Rawamangun ini karena kami melihat daerah ini begitu banyak foto copy centre tetapi belum ada yang berfokus sebagai printshop yang memiliki digital press. Awal mulanya order yang didapatkan Printlab adalah job-job in-house yang didapatkan Harapan Prima. Retail saat ini masih sebagai pelengkap. Sekitar 50 -70% masih order in-house dari Harapan Prima, dan sementara ini, Printlab belum ada rencana untuk menjadikannya sebagai franchise.

Bagaimana opini tentang training-training yang banyak diselenggarakan ?

Training-training itu penting untuk dasar saya. Saya bisa teruskan kepada karyawan-karyawan saya, apalagi di bagian prepress. Bagaimanapun di percetakan, pre-press adalah “jantung”-nya.Karena itu penting untuk kita update setiap saat, jadi kita jangan berdiam diri , harus cari ilmu sebanyak mungkin. Karena ilmu terutama bidang ini, teknologinya kan berubah terus. Alangkah baiknya kalau kita juga mendapat masukan dari orang lain, jadi kita menganggap yang paling tahu. Sebagian mungkin ada orang-orang yang lebih tahu, yang bisa kita serap ilmunya.

Printlab

Jl. Waru no.20C-D, Rawamangun

Jakarta 13220, Indonesia

Telp. 021-4786.3322

Fax. 021-4786.5352