Sempat jadi pemungut bola tennis, Dawam kini Sukses Dengan 7 Outlet Printshop
Hingga saat ini ada Enam outlet digital printing dan satu percetakan offset yang tersebar di Jalan Raya Margonda, Depok dan satu outlet di Serpong, Tangerang.
Dawam Suroso, kelahiran Malang, 55 tahun yang lalu, dibesarkan dalam kesederhanaan dari keluarga besar, dimana ayah dan ibunya adalah petani yang ulet. Tumbuh dengan nilai-nilai agama yang kuat dan keyakinan terhadap masa depan dalam kemandirian.
Ayahnya selalu berpesan kepada semua anaknya agar sebisa mungkin tidak bekerja jadi pegawai orang. Pilihan menjadi wirausaha jauh lebih baik. Ayahnya sempat mengatakan begini, “Daripada kamu jadi pegawai orang, mendingan kamu buka warung di depan rumah atau kerjaan kecil-kecilan, asal milik sendiri.” Begitulah kurang lebih pernyataan dari ayah beliau terhadap pilihan karir anak-anaknya.
Dalam pendidikan, bisa dikatakan Ia kurang begitu beruntung. putus sekolah di bangku menengah atas. Istilahnya, di kampung, dulu orang tuanya bisa memberi makan anak-anaknya saja sudah untung. Bayangkan saja, lima belas bersaudara dan Dawam Suroso merupakan anak bungsu. Kadang untuk jatah makan saja, waktu kecil seringkali dibantu kakak-kakaknya agar mendapatkan makan.
Ayah dari 3 anak ini mulai merintis usaha sejak tahun 1985 di Malang, namun usaha yang dirintis kurang berkembang. Dan berlanjut saat itu tahun 1992, Ia memutuskan untuk merantau mencari peruntungan di kota Jakarta. Tidak langsung begitu saja membangun usaha namun bagaimana cara untuk bisa bertahan hidup di kota besar.
Mengumpulkan modal merupakan perjuangan yang Ia tempuh dengan susah payah. Bekerja serabutan dilakukan Dawam Suroso demi menyambung hidup, termasuk menjadi pemungut bola tenis di Lapangan Senayan.
Petuah ayahnya pada diri Dawam Suroso, menjadikan sebuah tekad kuat untuk memiliki usaha sendiri. Dengan modal tabungan ketika di Malang, lima belas juta rupiah. Ia memutuskan untuk memulai wirausaha fotokopi, dengan membeli dua unit mesin fotokopi bekas. Ia Buka di Margonda Depok, dengan nama ‘Aladdin‘
Di tempat berukuran 3 x 15 meter, usahanya terus berkembang. Dalam beberapa tahun, Ia mengembangkan usaha fotokopinya dengan membangun cabang yang ke-2, yaitu fotokopi Buring,
“Buring, diambil dari nama pegunungan membujur di sebelah timur kota Malang, Mengingatkan pada kota kelahiran”. ujar Dawam pada redaksi Print Graphic.
Tentang Printshop PT Dasa Prima
Selama bertahun-tahun Dawam Suroso menjalankan usaha fotokopi-nya, mulai dari menjalankan sendiri operasional tokonya hingga terus menambah mesin dan karyawan. Ia sempat mengalami ‘problem’ finansial saat krisis moneter di tahun 1998.
Namun Pasca kerusuhan, usaha fotokopi nya terus bangkit dan makin besar. Cabang pun terus didirikan. Hingga saat artikel ini ditulis ada Enam outlet digital printing dan satu percetakan offset yang tersebar di Jalan Raya Margonda, Depok dan satu outlet printshop di Serpong, Tangerang.
Hal unik dari fotokopi ini yaitu ciri khas nama outletnya yang berbeda-beda sesuai urutan alphabet A, B, C, D, E, F kecuali percetakan offsetnya.
Enam diantaranya di Jalan Raya Margonda, Depok, yaitu :
- Aladdin copy & digital printing.
- Buring copy & digital Printing.
- Cano digital copy & printing.
- Data copy & digital printing.
- Era copy & digital offset.
- FAST PRINT.
Mengenai mesin-mesin Produksi PT Dasa Prima
Dawam Suroso menginginkan setiap outlet printshop terdapat mesin printing production-nya. Selama ini perusahaan yang dimilikinya banyak menggunakan mesin Canon dan mesin Konica Minolta.
Nah, penawaran HP Indigo kepadanya sudah cukup lama, tapi waktu itu Ia belum begitu tertarik. Namun setelah melihat trend di Jakarta dan banyak dari pelanggannya yang menanyakan HP Indigo, dimana waktu itu Ia sendiri belum tahu banyak spesifikasi mesin tersebut. Ia sadar betul bahwa dirinya agak tertinggal dalam investasi mesin HP Indigo. saat ini sudah terinstal 4 unit HP Indigo yang Ia mulai sejak awal tahun 2013.
Untuk sektor offset, Dawam Suroso mendirikan perusahaan lain dengan nama De’Press Offset printing. Cukup lengkap sarana yang dimiliki percetakan offset Pak Dawam yang berlokasi di jalan raya Margonda ini. Ada 1 unit mesin Heidelberg Speedmaster 74 – 4 warna terbaru dan 2 unit Heidelberg SM 52-4 warna dan 2 warna, mesin CTP Kodak trendsetter, dan mesin-mesin finishing.
Tentang Divisi Photobook
Dalam setahun terakhir sejak 2013, PT Dasa Prima telah mendirikan pula divisi photobook, dengan nama Hikaye. Lokasinya di outlet Era. Hikaye merupakan pelopor dalam bisnis photobook di daerah Depok.
Pelanggan dapat membuat photobook dengan berbagai desain, ukuran, maupun jumlah halamannya. Cukup mengirimkan foto-foto yang akan dibuatkan photobook.
Team Hikaye yang akan mendesainnya hingga proses cetak dan finishingnya selesai. Pembuatan photobook dipatok dalam berbagai spesifikasi harga. Untuk pencetakannya dilakukan dengan mesin HP Indigo.
Prinsipnya Dalam Hidup dan Bekerja
Bagi Dawam Suroso, Hidup perlu memiliki keseimbangan yaitu dengan hasil yang dicapai dapat dinikmati dan disyukuri. Begitu pula dalam hal pekerjaan. Setiap orang mungkin berbeda-beda dalam cara menikmati hidup.
“Bahkan saat masih muda, saya pernah memimpikan punya mobil BMW dan akhirnya mobil impian itu terbeli tahun 1996, walaupun toko saya saat itu baru satu. Dengan mesin Xerox 2 unit dan 4 mesin fotokopi rekondisi, pokoknya memaksakan diri, yang penting gaya dulu..ha..ha..ha.”