Penjualan Ricoh Production Press Alami Peningkatan Signifikan, Apa Rahasianya?
Sepanjang tahun 2019, mesin cetak digital toner, Ricoh Production press mengalami peningkatan penjualan sangat signifikan, Dari pengamatan redaksi Print Graphic, tercatat sejak awal tahun 2019, beberapa unit telah di-instalasi di PrimaGraphia, yaitu Ricoh Andromeda (Ricoh Pro C9200) dan Ricoh Leo (Pro C7200sx) untuk cabang Jatinegara dan Kalibaru, Ricoh Andromeda juga di-instalasi di PrimaGraphia cabang Surabaya. Lalu beberapa bulan kemudian, Ricoh Andromeda dipasang di percetakan Sejahtera. Menyusul, Ricoh Leo di-instalasi di Poin Plus Condet dan Ricoh Andromeda di Wellen Print, Pasar Minggu, Jakarta.
Instalasi Ricoh Andromeda di Rembo Printing, Jatinegara
baca juga:Â
- Poin Plus Digital Printing Memilih Ricoh Pro C7200X Karena Kemampuan Cetak Warna Special.
- Raja Print Instal 3 Unit Ricoh Andromeda.
Berturut-turut pemasangan mesin yang berharga kisaran 1,75 milyar hingga 2,5 milyar rupiah tersebut di-instalasi di Kristin Printing, Surabaya, kemudian di percetakan Jombang, dan terakhir di Rembo Printing, Jatinegara. Sebuah lompatan yang luar biasa dilakukan oleh PT. Modern Data Solusi.
Dari analisa Redaksi, ada empat faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan tersebut. Yaitu:
1. Mesin Ricoh Andromeda dan Ricoh Leo bisa diandalkan dalam hal kecepatan dan penerimaan order-order heavy duty, kemudian khusus untuk Ricoh Leo mempunyai beberapa fitur andalan yaitu memiliki kemampuan cetak dengan tambahan warna-warna khusus, sehingga bisa digunakan untuk cetak security dan cetak kreatif. Ibaratnya, kualitasnya premium dengan biaya yang relatif lebih murah.
2. Printhead Ricoh mengalami peningkatan kualitas sejak Ricoh mengakuisisi printhead Hitachi dan bekerjasama dengan IBM Corp dalam pengembangan printhead. Beberapa tahun riset yang telah dilakukan bersama itu kini membuahkan hasil, apalagi Ricoh juga mengakuisisi Anajet, sehingga membuat fitur yang dimiliki Ricoh semakin lengkap. Tidak mengherankan bila Ricoh kini memiliki divisi printer DTG. Lalu, belum lama ini Ricoh juga meluncurkan printhead Gen6 untuk printer large format UV dan dijual secara OEM.
3. Khusus di Indonesia, perbaikan dari layanan PT Modern Data Solusi mulai membuahkan hasil, apalagi setelah masuknya SDM-SDM baru terutama Head of Production press mereka, Rudy Susanto di awal tahun 2019. Nampak sekali kemajuan dirasakan PT Modern Data Solusi.
4. Dan yang terakhir, biaya per ‘klik’ dari Ricoh yang relatif murah, walaupun bukan yang termurah di kelasnya, tetapi kualitas mesinnya menjadikan Ricoh Production press sebagai alternatif bagi para percetakan retail yang bermain di zona low cost.
Ini menjadi tantangan yang cukup serius bagi brand lain untuk membendung penjualan Ricoh yang melaju begitu cepat. Semua brand tentunya berupaya meningkatkan layanannya dan setiap percetakan memiliki zona marketnya sendiri.
Tentu kita menunggu teknologi terbaru dari brand – brand mesin cetak digital lainnya. Apakah akan diluncurkan di Drupa 2020? Yang menjadi pertanyaan berikutnya? Apakah laju peningkatan penjualan mesin Ricoh dari PT Modern Data Solusi akan sejalan dengan kualitas layanan purna jualnya pula? Hanya waktu yang bisa menjawab.