(photo: unsplash.com)

Pengembangan fotografi dari penemu-penemu asalnya terus berlangsung hingga kini. Terutama dilakukan perusahaan-perusahaan raksasa yang menangkap peluang bisnis besar. Mereka yang sukses di pasaran, terus eksis hingga memasuki era digital imaging masa kini. Diantara nama-nama besar itu adalah Kodak, Agfa, Fuji, Konica Minolta, Ricoh. Yang kemudian sukses di perangkat kamera digital adalah Nikon, Canon, Leica, Pentax, Sony, Panasonic, dan lain-lain.

Bicara mengenai perkembangan foto, mulai hitam putih hingga berwarna. Secara kualitas, foto hitam putih relatif lebih tahan lama. Kebanyakan foto-foto berwarna dengan berbasis lapisan silver-halida akan lebih cepat pudar bila terkena terlalu banyak sinar atau cahaya. Hasil cetak dan sebagian besar jenis foto berwarna yang berbasiskan silver-halida yang berada di museum foto juga banyak yang perlahan memudar dan menjadi kekuningan bila disimpan di album atau ruang gelap. Kerusakan foto berwarna tak terhindarkan, dari mulai saat pengolahan, karena suhu tinggi, terpapar sinar ultraviolet matahari atau kelembaban yang tinggi dalam penyimpanan. Hal-hal tersebut turut mempercepat proses kerusakan foto.

baca : Perkembangan Cetak Foto Dan Transformasinya Ke Digital Printing #eps 1

Kertas warna silver-halida keluaran Fuji film dan Kodak adalah yang paling stabil dan relatif paling baik dalam penyimpanan di album foto atau ruang gelap dalam waktu yang lama. Pemilihan kertas foto ini banyak ditekankan kepada para kolektor dan fotografer dengan menggunakan dua produk tersebut. Sementara, pasar untuk kertas hitam-putih sendiri terus mengalami penurunan,

Kodak menghentikan pembuatan kertas tipe black-and-white paper fiber-base dan RC-base pada akhir tahun 2005, Ilford, Fuji Film, dan beberapa perusahaan lain masih terus memproduksi kertas wet processed silver-halide black-and white paper dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Era Kodachrome Dan Agfacolor Era Fotografi Warna Silver-Halida dimulai tahun 1935-1936 dengan hadirnya sang pelopor raksasa, Kodak dengan menghadirkan Kodachrome dan Agfa, dengan brand Agfacolor Neu Film. Fotografi berwarna menjadi mudah diakses oleh semua orang. Film Kodachrome pertama kali dipasarkan untuk film amatir 16mm pada tahun 1935. Sedangkan untuk Kodachrome slide warna 35mm diperkenalkan pada tahun 1936, film ini memiliki kecepatan ASA 10. Lembaran film Kodachrome dalam ukuran 8″ x 10″ yang disediakan untuk pasar profesional dari tahun 1938 hingga tahun 1951. Dimulai pada tahun 1941, Kodak memasok pasar cetak foto amatir yang dibuat Kodak, berbasis asetat dengan pigmen putih. Dari tahun 1946 sampai tahun 1955, cetakan berbasis assetat ini dijual dengan nama Kodachrome.

Nama Kodachrome Print terus digunakan selama bertahuntahun, dengan logo marking oleh Kodak Processing Laboratories di setiap cetakan foto yang dibuat Kodachrome atau Ektachrome transparency. Sebagian besar cetakan diproses di kertas foto Kodak fiber-base atau RC-base color negative paper. Kodachrome muncul dari hasil penelitian Leopold D. Mannes dan Leo Godowksy, Jr. yang awalnya merupakan seorang musisi profesional dan fotografer amatir. Tertarik dengan hasil penelitian dua orang tersebut, pada tahun 1930 Mannes dan Godowsky diundang bergabung dengan staf Laboratorium Penelitian Kodak dan bekerja untuk menyempurnakan proses baru Kodak. Dari tahun 1935 hingga 1938 proses cuci cetak Kodachrome menggunakan apa yang dikenal sebagai metode difusi controlleddiffusion bleach method, ini adalah proses yang sangat kompleks dengan dua puluh delapan langkah, lebih dari proses tiga jam dan membutuhkan tiga mesin pengolah yang terpisah. Stabilitas penyimpanan di ruang gelap versi pertama Kodachrome relatif rendah, dan dari sebagian besar contohnya sekarang, seluruh warna kuning foto yang dibuat di tahun tersebut, telah hilang.

Pada tahun 1938, pengolahan Kodachrome serta beberapa aspek dari filmnya diubah menjadi metode re-eksposure selektif. Kualitas film Kodachrome ditingkatkan, prosedur pengolahan terus dikembangkan dan diperkenalkan ke publik pada tahun 1938, stabilitas pudar (dark fading stability) Kodachrome makin baik. Film Kodachrome kemudian menjadi satu-satunya film transparansi yang benar-benar bebas dari pembentukan noda kekuningan selama penyimpanan jangka panjang. Tetapi untuk proses pengolahan hasil foto Kodachrome masih tetap rumit, dengan prosedur kerja sangat kompleks dan hanya dapat dilakukan dengan prosesor besar yang bekerja secara terus menerus.

Menggunakan tiga developer warna yang terpisah membuatnya tidak praktis bagi pengguna kamera amatir dalam memproses film. Saat ini, Kodak sendiri sudah tidak lagi memproses Film Kodachrome, dan hanya pasar kecil yang tetap memproduksinya. Banyak dari pewarna dan pigmen untuk fotografi, yang pada awalnya sebenarnya dirancang untuk digunakan sebagai pewarna kain, tinta percetakan, cat air. Hampir semua pewarna ini memiliki stabilitas yang sangat baik ketika disimpan dalam gelap. Sebagai contoh, meskipun tinta proses empat warna yang digunakan dalam cetak offset biasanya memiliki stabilitas pudar yang rendah (magenta dan tinta kuning umumnya jauh lebih stabil daripada tinta cyan dan black saat terkena cahaya) stabilitas penyimpanan gelap pada tinta offset ini umumnya juga menjadi primadona. Dye-based dan pigmen tinta inkjet juga memiliki ketahanan warna yang sangat baik. Kodak sangat menyadari fakta bahwa mayoritas fotografer amatir dan tingkat lanjut, puas dengan produk yang mereka ciptakan. Kebanyakan orang lebih suka untuk memiliki foto cetak berwarna yang dapat dipamerkan, kemudian dikirim kepada teman dan kerabat, disimpan di dompet, tas, atau diatur dalam album dengan hati-hati sembari ditulis tanggalnya. Tradisi ini turun temurun hingga sekarang, yang kemudian bertransformasi lagi dalam bentuk photobook.

baca juga : Fotografi Era Kodacolor dan Agfacolor #eps1

Pada tahun 1942 diluncurkan produk baru dari Kodak, yaitu Kodacolor. Dengan diperkenalkan Kodacolor, pihak Kodak percaya bahwa hal ini telah memecahkan sebagian besar dari keterbatasan pemasaran Kodachrome. Kodacolor adalah film negatif warna chromogenic rentang lebar yang dirancang untuk digunakan dalam sebuah kotak kamera fixed exposure. Baik film dan proses cuci cetaknya relatif sederhana. @