Printer Berbasis Solvent Menguasai 80% Market Global, Sampai Kapan Terus Bertahan?
Mesin inkjet digital printing large format yang paling umum dipasang di dunia adalah mesin printer berbasis solvent, mendominasi market global hingga 80%, bahkan untuk pasar Eropa yang sudah banyak menerapkan go green print pun, solvent masih memiliki presentasi diatas 50%.
Memang tidak terlalu mengejutkan, mengingat sejarah panjang dari cetak solvent dan beberapa teknologi terbaru masih lebih mahal dan terus dikembangkan.
Walaupun saat ini printer berbasis solvent masih mendominasi market, tetapi ke depannya, customer memerlukan pencetakan yang bisa dilakukan dengan cepat. Teknik cetak solvent masih berjuang untuk menyediakan ini, terutama dikarenakan teknologi cetak solvent memerlukan proses pengeringan yang lebih lama, sehingga ini menjadi salah satu alasan mengapa pencetakan latex dan UV berhasil menangkap beberapa market yang menuntut kecepatan dan variable print. Tidak memerlukan waktu lama untuk pengeringan atau pengguna tidak perlu kuatir terhadap efek uap beracun yang dikeluarkan dari tinta solvent.
Tetapi walaupun demikian, karena solvent memiliki sifat adhesi yang sangat baik, solvent masih memiliki kekuatan yang dominan untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan, seperti wrapping kendaraan dan general signage. Apalagi hal yang paling utama, biaya cetak solvent masih yang termurah.
Sustainability, productivity and versatility
Selain tren market, faktor penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah lingkungan. Karena semakin banyak perusahaan yang berupaya meningkatkan dampak bisnisnya terhadap lingkungan – tidak hanya dalam hal pencetakan tetapi juga pembuangan atau pembakaran cetakan bekas – ini tentu menjelaskan mengapa perusahaan cetak large format besar beralih dari solvent menuju ke pencetakan yang lebih ramah lingkungan.
Empat alasan utama mengapa large format ke depannya akan semakin menjauh dari pencetakan solvent:
– Customer menuntut solusi dari Implikasi lingkungan akibat limbah cetak.
– Customer menuntut pencetakan lebih fleksibel dalam memenuhi permintaan
– Customer menuntut proses end-to-end yang lebih produktif
– Customer menuntut kemampuan mempersonalisasikan cetakan, baik indoor dan outdoor.
Apakah ini akan berubah secara signifikan selama lima tahun ke depan? masih sulit dijawab karena teknologi terus berkembang, tetapi jika beberapa fakta yang keluar dari laporan Widthwise. Bisa dipercayai, maka pencetakan solvent mungkin sebentar lagi akan ditinggalkan.
Ketika ditanya tentang jenis pencetakan large format apa yang mereka aplikasikan, responden mengatakan:
General banners / flags / signage : 79%
Exhibition dan graphic displays : 58%
Transport graphics :Â 36%
Pasar populer lainnya adalah : poster (67%), window graphic (44%) dan ritel (39,5%), yang dapat dilayani dengan lebih baik oleh printer latex atau UV. Namun, mengingat semuanya membutuhkan daya tahan untuk penggunaan di luar ruangan, mungkin merupakan faktor kunci dalam keputusan PSP untuk tetap menggunakan peralatan yang sudah mereka miliki. Setidaknya, sampai teknologi yang lebih baru terus berkembang dan dapat menjamin daya tahan yang sama.
Pemain pemula mungkin lebih cenderung berinvestasi dengan teknologi terbaru. Tetapi perusahaan-perusahaan percetakan lama yang telah nyaman menggunakan pencetakan solvent selama bertahun-tahun, mungkin akan lebih sulit atau lebih kecil kemungkinannya untuk beralih, mengingat tuntutan permintaan saat ini.